Rabu, 14 September 2011

1. Meneladani Rasa Syukur Top Model Amerika, Tyra Banks

Model papan atas Tyra Banks, punya pesan khusus bagi kaum wanita. Kata dia, kaum wanita seharusnya menerima apapun warna kulit yang diberikan kepadanya dan jangan pernah berusaha mengubahnya. Kenapa? Karena, menurutnya, di situlah kecantikan yang asli terpancar. Demikian seperti dilansir Stuff.









Sumber gambar : http://www.portwallpaper.com/image/23684-tyra-banks.html
Banks rupanya merasa prihatin dengan para wanita yang merasa tidak puas dengan warna kulit yang mereka miliki. Wanita-wanita kulit putih rela berlama-lama berjemur atau mengoleskan krim penggelap karena kult mereka yang pucat. Sementrara wanita berkulit hitam membeli bermacam produk pemutih kulit, bahkan rela melakukan operasi plastik.
“Daripada berharap bisa mengubah warna kulitmu, lebih baik mensyukuri keunikan dari diri kalian masing-masing. Terlalu gelap atau pucat tidak masalah. Tegaskan pada diri sendiri bahwa tidak ada sesuatu yang terlalau atau berlebihan. Cintai apapun warna kulitmu sebagai anugerah,” ungkap wanita berusia 36 tahun ini sedikit miris.
Penggagas acara America’s Next Top Model ini percaya, bahwa kecantikan yang terlihat di luar berasal dari kecantikan di dalam. Jadi, jika kita merasa cantik dan percaya diri, maka kecantikan dengan sendirinya akan terpancar ke luar.
(sumber: tabloid C&R September 2010)
Catatan:
Berusaha tampil cantik atau tampan adalah manusiawi. Dalam sebuah acara program televisi Amerika yang pernah beberapa kali ditayangkan di televisi swasta Indonesia ada acara yang berjudul “The Swan”, maksudnya adalah “Si Itik Buruk Rupa”. Acara televisi tersebut berisi tentang merubah fisik wanita yang ekstrim dari jelek ke cantik dengan menggunakan kemajuan teknologi kesehatan, kecantikan dan kedokteran. Seorang wanita yang merasa tampilan fisiknya jelek mengirim surat kepada pihak “The Swan” agar mau mempermak fisiknya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Prosesnya ditangani oleh pakar kecantikan, dokter, ahli bedah ahli fitness yang tidak diragukan kredibilitasnya. Setelah selesai, dari beberapa wanita jelek tersebut dinilai siapa yang perubahannya paling ekstrim dari jelek ke cantik dan rata-rata dari yang saya lihat di televisi, mereka memang berubah secara ekstrim, jadi cantik dari yang sebelumnya jelek. Mereka memang dipermak habis-habisan. Sedot lemak, diet, olahraga, operasi plastik, pembentukan gigi, pemolesan kulit semua dikerjakan secara hightech dan disiplin yang kuat meskipun wanita tersebut terlihat merasa berat menjalaninya, semua demi satu kata… “cantik”.
Dalam masalah kulit, orang Indonesia mestinya bersyukur karena sebagian besar dianugerahi warna kulit intermediate yaitu tidak terlalu hitam dan tidak terlalu putih, akan tetapi dari iklan yang ada di televisi dan berbagai media lain, nampaknya produk pemutih kulit di Indonesia laris manis bak kacang goreng karena sebagian besar wanita Indonesia menginginkan warna kulit yang lebih putih. Jadi, sejauh apa langkah yang kita tempuh dalam berusaha tampil cantik atau tampan tetapi tidak berlebihan dan tetap dalam koridor rasa syukur kepada 4wl SWT? Sebelum melakukan pemutihan kulit, pembentukan hidung, dagu, pipi ataupun operasi plastik misalnya, sebaiknya konsultasikan dulu kepada Ustadz/Alim Ulama yang bisa dipercaya.
Semoga bermanfaat.

read more

2. Layang-layang, Lampu, Motoran dan Batere Handphone

Layang-layang adalah salah satu mainan favorit baik anak-anak maupun orang dewasa. Lebaran 2011 kemarin, waktu mudik di saat musim kemarau di daerah saya, banyak anak-anak dan orang dewasa bermain layang-layang sambil menunggu beduk maghrib. Layang-layang sederhana biasa dimainkan oleh anak-anak. Layang-layang yang besar dan rumit biasa dimainkan oleh orang-orang dewasa, salah satu contoh adalah layang-layang 24 jam.

1. Layang-layang 24 jam
Maksudnya adalah layang-layang yang bisa melayang di udara selama 24 jam nonstop. Selain faktor bentuk, faktor ketinggian dan banyaknya angin di suatu daerah yang tidak sama menjadi faktor penentu apakah layang-layang bisa melayang selama 24 jam atau tidak.

2. Layang-layang berlampu type A (sudah sering dijumpai)
Layang-layang berlampu LED (Light Emiting Diode) sudah ada sejak dahulu di mana layang layang diberi lampu agar pada petang dan malam hari masih bisa terlihat dari bawah. Jaman dahulu, layang-layang berlampu masih menggunakan batere A2 sebagai sumber energi listriknya, akan tetapi seiring perkembangan jaman, layang-layang berlampu sekarang sudah menggunakan batere handphone yang relatif lebih ringan dan daya tahannya yang lebih lama dibanding batere A2 dan bisa dicharge. Di daerah saya ada perajin yang menjual pesanan layang-layang dengan 40 LED, batere handphone dan rangkaian elektronik agar lampu bisa menyala kelap-kelip (tidak monoton) seharga Rp 150.000. Jika faktor angin mendukung, layang-layang ini dirancang siap terbang 24 jam.

3. Layang-layang belampu type B (sudah ada)
Selain menggunakan batere handphone, di daerah saya ada layang layang berlampu yang tidak menggunakan batere sebagai sumber energi lampunya. Layang-layang ini menggunakan kumparan pada motoran yang diputar oleh baling-baling layang-layang sehingga putaran baling-baling tersebut memutar kumparan motoran untuk menghasilkan arus listrik untuk menyalakan lampu layang-layang.

4. Layang-layang berlampu type C (masih sebatas ide, belum terrealisir)
Layang-layang ini masih sebatas ide, yaitu layang-layang berlampu yang dirancang untuk melayang selama lebih dari 24 jam. Konsepnya adalah menggunakan batere handphone yang relatif tahan lama dikombinasi dengan rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai rangkaian charger batere handphone yang proses chargingnya menggunakan tenaga angin yang memutar baling-baling motoran pada rangkaian elektronik tersebut. Layang-layang ini masih sebatas ide, karena untuk membuat rangkaian charger elektronik dengan motoran mungkin dibutuhkan komponen yang tidak ringan yang memberatkan layang-layang sehingga mungkin ide saya ini belum bisa terrealisir dalam waktu dekat.

read more

3. Kuraih Kebahagiaan Setelah Kesetiaanku Dicampakkan

Aku ceritakan semua ini pada GOLeM dengan nama dan lokasi samaran, semoga bisa diambil hikmahnya. Jika ada pembaca yang mengalami kisah serupa, itu sama sekali bukan unsur kesengajaan.
Sebut saja namaku Aldo. Aku dibesarkan di kota kembang Bandung. Aku dididik di sebuah keluarga muslim tapi jujur saja, kami sekeluarga kurang taat beribadah. Menginjak dewasa, aku mulai berkenalan dengan yang namanya perempuan. Selepas SMP aku serius berusaha menjalin hubungan dengan perempuan. Akupun menjalin cinta dengan sebut saja namanya Nita, temen SMU ku. Perkenalan kami terjadi sewaktu kami sama-sama duduk di bangku SMU satu sekolahan di Bandung. Kami saling mencintai, suka dan duka dirasakan bersama. Hari berganti hari, bulan berganti bulan kami lalui dengan penuh kebahagiaan.
Aku benar-benar bahagia bersama Nita, demikian juga Nita sangat bahagia menjalin hubungan cinta denganku. Aku adalah type orang yang setia sehingga aku tidak peduli dengan gadis-gadis lain yang lebih dari dia, bagiku Nita sudah lebih dari cukup, Aku cinta dan sayang Nita.
Jalinan cinta kami benar-benar sudah sampai tahap yang sangat serius. Singkat cerita kami sudah merencanakan menikah dan punya anak meski kami masih sama-sama duduk di bangku SMU. Begitu dalamnya cinta yang aku jalin dengan Nita sehingga kamipun sering berduaan di manapun dan kapanpun. Kami sadar, jika pria dan wanita berduaan, pihak ke tiga adalah syetan. Karena kami sudah saling mencintai, kami tidak lagi peduli dengan syetan, tidak takut murka 4wl. Pada suatu hari di rumah Nita yang sering kosong, kamipun melakukan hubungan yang seharusnya dilakukan sesudah ada ikatan pernikahan.
Waktu terus berjalan, kamipun semakin larut dimabuk cinta. Larangan agama sudah biasa kami langgar. Aku dan Nitapun melakukannya sudah berkali-kali, suka sama suka seolah-olah syetan sudah menjadi sahabatku, murka 4wl tidak aku takuti, semua atas nama cinta. Keluarga dan teman-teman tidak ada yang tahu sejauh apa yang sudah kami perbuat. Aku dan Nita benar-benar lupa diri dan anehnya Nita tidak juga hamil. Karena aku type laki-laki yang setia dan bertanggung jawab, apapun yang terjadi aku siap menanggung resikonya, aku benar-benar cinta dan sayang Nita.
Bulan berganti tahun, kamipun mesti dipisahkan oleh jarak. Aku melanjutkan kuliah di Jawa Tengah, sementara Nita melanjutkan kuliah di Jawa Barat. Cinta kami tidak pudar meski harus dipisahkan oleh jarak yang jauh. Kami selalu berhubungan baik lewat telephon, atau cuma sekedar SMSan dan kadang-kadang saling berkirim surat.
Tahun pertama kuliahku semua berjalan lancar. Tahun kedua masalah mulai muncul. Entah mengapa tiba-tiba Nita mengirim surat kepadaku yang intinya mengabarkan bahwa Nita akan menikah dengan seorang Pria dan Pria itu bukan Aku. Aku begitu kecewa, bingung, sedih, marah dan gelisah. Berkali-kali aku bujuk Nita agar mengurungkan niatnya untuk menikah dengan pria itu, karena aku mencintai Nita tulus sepenuh hatiku walau apapun yang terjadi aku sudah mencintai Nita teramat dalam. Tapi ternyata, kesetiaanku tidak dihargainya. Bujukanku tidak berhasil mengubah niat Nita untuk menikah dengan pria itu. Aku sering bertanya apa salahku? Bukankah aku dan Nita hubungannya sudah sedemikian jauh, amat sangat jauh sampai-sampai murka 4wl tidak aku takuti? Mengapa Nita tega memutuskanku untuk menikah dengan pria itu?
Di kamar kostku aku sering melamun sendiri seolah tidak percaya Nita yang sedemikian aku cintai seperti halnya dia yang sedemikian dalam mencintaiku akhirnya harus lari ke pelukan pria lain. Sepengetahuanku Nita wanita yang biasa saja yang tidak mudah tergoda pria. Aku benar-benar stress berat ditinggal Nita yang sangat aku cintai.
Selama lebih dari enam bulan aku dirundung gelisah, stress, pusing, marah, sedih dan bingung campur aduk. Apa 4wl marah padaku? Dalam kondisiku yang galau, aku mencoba untuk bersikap dewasa dan memperbaiki ibadahku.
Mungkin Nita bukan jodohku. Akupun mencoba mulai melakukan perkenalan dengan banyak wanita, ya sebatas berkenalan saja sampa pada suatu hari, aku berkenalan dengan seorang mahasiswi satu kampus sebut saja namanya Hani. Dia adik sahabatku, Dewa. Singkat cerita dari perkenalanku dengan Hani, lama kelamaan tumbuh rasa cinta dan rasa tenteram yang Aku rasakan. Demikian juga Hanipun merasakan hal yang sama. Pesan Dewa kepadaku “Kalau kamu mau serius sama adikku boleh-boleh saja tapi ingat, jangan buat main-main !” katanya serius. Akupun setuju dengan syarat tersebut karena aku pikir Hanilah yang sudah membuat hati ini tenteram meski tidak mungkin untuk bisa melupakan Nita.
Bulan berganti tahun, setelah kami lulus kuliah tidak lama berselang kamipun menikah. Aku bahagia bersama Hani, seperti halnya Hanipun bahagia bersamaku, semoga kami menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah, Amiin…
Kebahagiaan kami semakin sempurna dengan lahirnya si buah hati yang semakin membuat aku tidak lagi mempedulikan Nita, wanita yang pernah mengharu-biru perasaanku, Aku sekarang benar-benar bahagia bersama Hani dan si kecil buah hatiku...

read more

Selasa, 13 September 2011

2. Aku Orang yang Dewasa dalam Masalah Cinta

Aku ceritakan semua ini pada GOLeM dengan nama dan lokasi samaran, semoga bisa diambil hikmahnya. Jika ada pembaca yang mengalami kisah serupa, itu sama sekali bukan unsur kesengajaan.
Sebut saja namaku Roy. Aku besar di kota kecil di Jawa Tengah yaitu kota Pati. Aku seperti anak pada umumnya yang sekolah dari SD, SMP dan SMU. Selama masa sekolah adalah masa yang aku lalui dengan menjalin cinta dengan banyak wanita. Aku bukan playboy, maksudku meskipun aku menjalin cinta dengan banyak wanita, semua aku jalani dengan penuh kedewasaan.
Sebut saja Della, gadis yang menjadi kekasihku saat aku duduk di bangku SMU. Kami menjalin cinta dengan penuh kedewasaan. Di saat ada masalah, selalu kami coba diskusikan untuk mencari jalan keluar. Dalam menjalin cinta, pasti tidak luput dari ketidak cocokan di antara kami berdua. Saat semua perbedaan bisa disatukan, kamipun bisa jalan bareng. Suatu saat perbedaan memaksa untuk mengakhiri hubungan cinta kasih kami. Sebagai pria dewasa akupun berusaha menerima kenyataan bahwa perbedaan sudah tidak bisa disatukan lagi. Ya.. akhirnya akupun putus dari Della dan kami putus secara baik-baik.
Aku tidak larut dalam kesedihan karena putus cinta. Ya… itulah aku…, Roy. Di saat sendiri alias jomblo, aku nikmati dengan kegemaranku bermain Play Station. Semua berjalan seperti biasa, tak ada beban berat yang kurasakan. Hari berganti hari, pada suatu ketika aku berkenalan dengan gadis sebut saja Desy. Singkat kata, kamipun menjalin hubungan cinta. Seperti biasa, jalinan cintaku tidak semulus yang aku harapkan. Hal sama terulang lagi. Aku putus dengan Desy.
Selanjutnya mudah ditebak, aku menjalin cinta dengan sebut saja Kirana. Dia juga benar -benar serius mencintaiku. Pada suatu saat karena kami sudah sama-sama saling mencintai, dia begitu pasrah dalam pelukanku. “Lakukan saja mas, aku rela kok..” begitu pintanya dengan penuh kepasrahan. Aku sebagai lelaki normal tentu paham apa yang dimaui Kirana. Alhamdulillah, 4wl masih melindungiku, timbul rasa kasihan kalo dia sampai ternoda, kamipun tidak sampai terjerumus ke dalam perbuatan nista itu. Kamipun melanjutkan hubungan dengan penuh cinta kasih yang jauh dari nafsu sesaat.
Waktu berlalu begitu cepat, tanpa sadar aku harus melanjutkan kuliah di kota gudeg, Yogyakarta. Mudah ditebak, long distance relationship tidak membawa kebaikan dalam hubungan kami berdua. Kamipun putus secara baik-baik. Aku sendiri lagi dan itu bukan masalah besar bagiku.
Di kota Yogyakarta aku serius menimba ilmu sehingga masalah wanita tidak terlalu aku pusingkan, seperti biasa kenal, jadian, putus, jomblo lagi, main PS lagi. Dan di saat aku menyelesaikan skripsiku selama berbulan-bulan aku hidup dalam keadaan jomblo. Setelah selesai kuliah, aku kembali ke kampung halamanku, kota kelahiranku, Pati. Di kota itu aku berkenalan dengan gadis satu kampung bernama Fitri, dia bekerja di kota di sebuah apotik mengurus obat-obatan. Kamipun berkenalan dan akhirnya jadian. Aku berniat untuk menikah dengan Fitri karena meskipun kerap terjadi perbedaaan aku menganggap hal itu wajar dan kamipun menjalin cinta dengan serius, penuh kedewasaan dan rasa tanggung jawab.
Setelah melamar kerja ke sana ke mari akhirnya aku bekerja pada sebuah perusahaan tekstil di Tangerang. Tekadku sudah bulat untuk menikahi Fitri. Sekian bulan bekerja akhirnya aku beranikan diri untuk melamar Fitri dan segera menikah.
Akhir dari kisah cintaku yang berbelit-belit dengan trying and error begitu banyak ternyata kutemukan di saat yang memang sudah sepantasnya dan sudah waktunya untuk menikah. Ya .. akhirnya aku menikah dengan Fitri. Kisah cintaku berakhir bahagia. Saat ini kami dikarunia seorang bayi mungil buah cinta kami berdua.

read more

Visitors Map

About This Blog

Blog ini saya jadikan sebagai tempat berbagi dengan sesama

Laman

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP